Logo
Pentingnya Belajar Seni
Tanggal Post

19 Februari 2020

Author
Admin
Kategori
Pendidikan
pentingnya-belajar-seni

Belajar seni sama pentingnya dengan mempelajari pelajaran lain. Bahkan Lisa Phillips, seorang penulis, jurnalis, pembicara, pengusaha dan pengajar seni dan kepemimpinan dalam bukunya The Artistic Edge: 7 Skills Children Need to Succeed in an Increasingly Right Brain World menyebutkan sepuluh keahlian yang akan dikuasai anak bila ia dibekali pendidikan seni, entah itu seni musik, lukis, rupa, dan lainnya.

  • Berpikir kreatif. Belajar seni membuat anak berlatih berpikir kreatif. Ia mungkin dituntut membuat sebuah gambar berdasarkan ingatan, membuat komposisi musik, mengatur komposisi warna, dan lainnya. Lama-lama ia akan mandiri, mengerjakan sesuatu dengan perspektif berbeda dan terbiasa berpikir out of the box hingga dewasa.
  • Percaya diri. Keahlian ini biasanya diperoleh jika anak mengikuti pementasan, seperti teater atau drama, tari, dan kelompok vokal. Selama latihan, anak belajar dari kesalahan dan keluar dari zona nyaman. Atau juga saat anak mengikuti lomba sesuai dengan keahliannya.  Pada saat itu dia akan merasa bahwa dia memiliki keahlian lebih dari anak lain.
  • Memecahkan masalah. Karya seni lahir dari sederetan pemecahan masalah. Misalnya, warna apa yang sebaiknya dipilih untuk gambar bunga, bagaimana membentuk wajah dari tanah liat, bagaimana mengekspresikan sebuah tarian, atau memerankan seorang tokoh. Setiap tahapnya menantang anak untuk menyelesaikan masalah. Ia akan belajar menemukan alasan dan memahami sesuatu serta mencari solusinya.
  • Tangguh, tidak mudah menyerah. Saat anak mulai belajar main piano tentunya ia tidak langsung mahir memainkan komposisi karya Mozart. Ada tahapan dan perlu latihan keras yang membuat anak belajar menjadi orang yang tangguh. Ia tidak akan mudah menyerah saat berjung meraih kesuksesan. Saat anak belajar menggoreskan pensilnya di atas secarik kertas, dia tidak langsung menjadi Rembrant atau pelukis terkenal dunia lainnya, ada tahapan tahapan yang harus dia lalui untuk menjadi mahir atau hanya sekedar mampu melakukannya.
  • Fokus. Saat mengerjakan karya seni apapun anak terpacu untuk berkonsentrasi penuh. Fokus terhadap apa yang ia kerjakan dan Ia tidak hanya akan memahami perannya tetapi juga kontribusinya dalam kelompok. Partisipasi anak dalam seni meningkatkan kemampuannya berkonsentrasi dan fokus dalam bidang lain di kehidupan mereka.

Salah satu guru SBDP, Seni Musik, Bapak Christian Jati, mengatakan bahwa belajar seni sebaiknya dimulai sejak dini, karena dalam pembelajarannya kita dilatih untuk olah rasa dan olah imajinasi yang dilakukan dalam bingkai ketekunan  dan terekspresikan lewat media seni. Sebuah karya terlahir dari cipta, rasa, dan karsa, begitu katanya.

Pengalaman beliau bergelut dibidang seni sangat luar biasa. Selain keahliannya di bidang seni musik dan seni lukis dapat menambah penghasilan, beliau pun belajar untuk senantiasa membawa perasaaan bahagia di setiap moment berkeseniannya. Menurutnya, seorang anak yang mencintai seni dan budaya, akan lebih tertata hidupnya, terlatih emosinya, lebih peka terhadap lingkungannya, dan lebih menghargai waktu.

Kenalkan dan dukunglah anak anak kita pada bidang apa pun yang mereka sukai tanpa mengabaikan pendidikan formal, kelak mereka akan lebih bersyukur dan menikmati hidup.

- Punky A. Suratman -