Tahun 1926 : Kompleks sekolah di Jalan Merdeka mulai terasa sempit. Ketika tahun ajaran baru tidak semua murid yang mendaftar tertampung. Sebab itu para suster Ursulin di Jalan Merdeka memutuskan untuk membeli tanah seluas 884 M2 di daerah Kebon Jambu di dekat Wilhelmina pleintje (Jalan Anggrek dekat alun –alun) untuk membangun SD dan TK baru. 4 Juli 1927: SD dan TKK yang baru diberkati dan di namakan “Maria School” (sekarang menjadi SMP Providentia) SD langsung mendapat 94 murid baru, sedangkan TKK menerima 60 murid baru. Semua anak ini berasal dari lingkungan kebun Jambu. Karena SD dan TKK yang baru ini dibangun oleh suster dari jalan Merdeka maka para suster juga mengajar disitu yaitu
1 Juli 1930, HIS (Hollandsch-Inlandsche School) Sekolah dasar khusus untuk siswa pribumi pada jaman Belanda diberkati dan dinamakan “St. Josef School” Atas bantuan seorang Islam bapak haji Johari anak pribumi mendaftarkan diri sebagai murid baru. 3 suster bekerja di HIS sampai dengan tahun 1941 perkembangan TKK , SD Maria School dan SD Josef School berjalan lancar dan mengalami perkembangan murid secara baik. 25 Januari 1942 Keadaan Bandung mulai tegang TKK harus dikosongkan untuk tentara Belanda .
4 – 11 Februari 1942, sekolah–sekolah ditutup untuk pengecatan dinding dengan warna hijau lumut dan atap dicat hitam memakai ter. Di halamansekolah digali tempat perlindungan di bawah tanah (19 Pebruari 1942) sekolah harus dikosongkan sebab akan dipakai untuk menampung pasien – pasien yang terluka saat perang 2 Maret 1942 Atap sekolah dicat lagi dengan Palang Merah. Sekolah berulang kali menjadi sasaran serangan udara.
12 Maret 1942, 3000 orang tentara Jepang bertempat tinggal dalam sekolah dan panti asuhan. 16 Septem 1942 semua perabot sekolah dirampok oleh orang jepang dan meninggalkan sekolah tanpa menyisakan barang apapun. 14 November 1945 Maria School berjalan dibawah pimpinan IAPWI yang melarang doa dan pelajaran agama di sekolah. 1 Januari 1947 Mari School dikembalikan lagi kepada para suster Ursulin namun tidak diijinkan mengajar agama katolik.
22 Mei 1947, pelajaran agama katolik secara resmi diijinkan lagi.
1 Agustus 1949, HIS Josef School menjadi SD berbahasa Indonesia .
1 Agustus 1950, Maria School menjadi SD berbahasa Indonesia.
1 Juli 1952 SMP, dibuka dengan jumlah murid 18 orang.
SD Maria School dan Josef School mempunyai murid yang melimpah. SMP diberi nama Providentia sama dengan nama asrama mahasiswa sampai dengan awal bulan Juni 1958 Sekolah sekolah ini masih berada dibawah yayasan di Jalan Merdeka, Namun pada hari Rabu tanggal empat bulan Juni tahun seribu sembilan ratus lima puluh delapan ( Rabu, 4 Juni 1958 ) telah datang menghadap kepada Lie Kwee Nio calon Notaris sebagai pengganti Notaris Tan EngKiam, notaris Bandung
(Ketiganya adalah biarawati (Kloosterlingen) yang tinggal di Bandung. Dengan modal Rp. 2.500 (Dua ribu lima ratus rupiah) sebagai modal awal, mereka ingin mendirikan suatu Yayasan dengan nama“ PRASAMA BHAKTI” dalam Bahasa Sanskerta artinya : Bersama – sama / Semua Berbakti yang membawahi ke 3 unit sekolah ini (9 Januari 2007) dalam rapat bersama ketua Yayasan Prasama Bhakti dan para kepala sekolah Taman Bermain Santa Maria, TK Santa Johanes, kepala SD santamaria, Santo Jusuf dan SMP Providensia diputuskan untuk mengganti nama menjadi TB-TK-SD – SMP Santa Ursula. 25 Mei 2007 Mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TB-TK-SD-SMP menjadi TB-TK,SD Santa Ursula.
Tahun 2014 diadakan Rekonfigurasi Yayasan Pendidikan Ursulin. Tahun 2015 semua sekolah yang berada dalam satu lingkup yayasan di sebut Kampus 21 Oktober 2015 di umumkan secara resmi Yayasan Prasama Bhakti mengelola Kampus Santa Ursula.